Ayo Jaga Gigi Anak untuk Cegah Stunting
Pernah dengar istilah stunting ? Sebagian orang mungkin asing dengan istilah tersebut, Stunting adalah kondisi tinggi badan anak lebih pendek dibanding tinggi badan anak seusianya, Di Indonesia, kasus stunting masih menjadi masalah kesehatan dengan jumlah yang cukup banyak Hal ini disebabkan oleh kekurangan gizi kronis dengan manifestasi kegagalan pertumbuhan (growth faltering) yang dimulai sejak masa kehamilan hingga anak berusia 2 tahun.
Menurut World Health Organization (WHO), Indonesia merupakan negara dengan tingkat stunting tergolong tinggi di Asia Tenggara. Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tahun 2018 mengungkapkan, 1 dari 3 balita di Indonesia terkena stunting dengan jumlah penderita mencapai tujuh juta jiwa .
Mengingat
upaya pencegahan stunting jauh lebih murah dibandingkan pengobatannya maka
perlu dilakukan pengajaran sejak dini tentang penerapan perilaku hidup bersih
dan sehat. Penerapan hidup bersih dan sehat tersebut bisa dimulai
dari menjaga kebersihan gigi dan mulut. Mungkin terdengar sepele, namun ternyata
menjaga kebersihan gigi dan mulut anak sangat penting dan memiliki pengaruh
besar untuk mencegah stunting.
Caranya dengan membiasakan anak untuk rajin menggosok gigi. Pasalnya, kebiasaan
malas menggosok gigi dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti
infeksi dan karies gigi, yang nantinya berdampak pada turunnya nafsu makan
anak. Berkurangnya nafsu makan anak pun akan memengaruhi gizi dan nutrisi yang
masuk ke dalam tubuh. Selain berisiko kekurangan gizi, dalam jangka panjang
anak juga berisiko terkena stunting. Pengajar Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Syiah Kuala, Aceh, Munifah Abdat dalam research gate menjelaskan,
karies gigi bisa menyebabkan terganggunya fungsi pengunyahan serta memengaruhi
nafsu makan dan asupan gizi. Alhasil, dapat mengakibatkan gangguan pertumbuhan
yang akhirnya akan mempengaruhi status gizi anak.
Membuat anak rajin menggosok gigi tidak selalu mudah, namun kebiasaan baik ini bisa dibentuk. Misalnya, dengan membiasakan menggosok gigi di pagi hari setelah bangun tidur dan malam hari sebelum tidur.
1. Ajarkan cara menyikat gigi
Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengenalkan terlebih dahulu pentingnya menggosok gigi pada anak. Anak mungkin tidak akan langsung paham, dengan demikian orang tua perlu memberikan contoh langsung cara meyikat gigi. Dapat dimulai dengan menaruh pasta gigi pada bulu-bulu sikat gigi secukupnya. Lalu, ajak anak menggosok giginya selama dua menit. Mulai dari gigi belakang, samping, dalam, hingga ke belakang.
2. Ajarkan Rinsing
Mengajarkan anak untuk berkumur setelah menggosok gigi atau disebut rinsing. Mengutip dari Kompas, American Dentist Associations (ADA) dan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) menyarankan melakukan rinsing pada anak-anak dapat menggunakan air matang agar tetap terjaga dan aman.
3. Rutin Ke Dokter Gigi
Selain membersihkan plak-plak gigi yang tertinggal, rutin memeriksakan diri dokter gigi juga dapat membantu memantau kesehatan gigi dan mulut anak. semakin muda usia anak saat diajak ke dokter gigi, semakin terjaga pula giginya hingga dewasa.
Komentar
Posting Komentar